Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap lima anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap seorang mucikari. Lima polisi tersebut kini sudah ditahan di Mapolda Metro Jaya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman mengatakan, lima anggota terdiri dari dua anggota Densus 88 Polda Metro, satu anggota Ditpam Obvit, satu anggota Ditintelkam Polda Metro, dan satu anggota Polres Tangerang, telah ditindak tegas sesuai prosedur yang berlaku.
"Mereka telah ditahan dan diproses karena melakukan tindak pidana," kata Sutarman, Jumat 26 November 2010.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengakui bahwa masih adanya polisi yang nakal. Menurut dia, masih banyaknya hal tersebut, bukan karena kesalahan anggota itu sendiri, namun karena pimpinannya tidak melakukan pengawasan terhadap anggotanya.
"Kalau bicara salah, semua salah. Pimpinannya juga salah karena tidak melakukan pengawasan," kata dia.
Kapolda mengungkapkan, rendahnya remunerasi bagi anggota polisi menjadi salah satu faktor yang membuat anggota itu menyimpang. Namun yang terpenting adalah reformasi birokrasi.
"Memang ada korelasi antara pendapatan dengan kinerja, tapi sejauh ini cukup kok. Tapi remunerasi bukan suatu hal yang diberikan saja oleh pemerintah ke kita. Tapi ini mulai dari reformasi birokrasi, reformasi birokrasi nasional dan reformasi polri melingkupi tiga aspek kelembagaan, sumber daya manusia, dan ketatalaksanaan," katanya.
Berdasarkan Informasi dihimpun, lima anggota itu melakukan pemerasan terhadap seorang mucikari beberapa waktu lalu. Dengan modus berpura-pura memesan perempuan, kelima anggota tersebut justru mengancam akan menindaklanjuti mucikari tersebut. Bahkan lima oknum ini meminta sejumlah uang dan mengambil laptop dari korban.
Berdasarkan data Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya telah melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap 22 anggota selama tahun 2010.
• VIVAnews
Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman mengatakan, lima anggota terdiri dari dua anggota Densus 88 Polda Metro, satu anggota Ditpam Obvit, satu anggota Ditintelkam Polda Metro, dan satu anggota Polres Tangerang, telah ditindak tegas sesuai prosedur yang berlaku.
"Mereka telah ditahan dan diproses karena melakukan tindak pidana," kata Sutarman, Jumat 26 November 2010.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengakui bahwa masih adanya polisi yang nakal. Menurut dia, masih banyaknya hal tersebut, bukan karena kesalahan anggota itu sendiri, namun karena pimpinannya tidak melakukan pengawasan terhadap anggotanya.
"Kalau bicara salah, semua salah. Pimpinannya juga salah karena tidak melakukan pengawasan," kata dia.
Kapolda mengungkapkan, rendahnya remunerasi bagi anggota polisi menjadi salah satu faktor yang membuat anggota itu menyimpang. Namun yang terpenting adalah reformasi birokrasi.
"Memang ada korelasi antara pendapatan dengan kinerja, tapi sejauh ini cukup kok. Tapi remunerasi bukan suatu hal yang diberikan saja oleh pemerintah ke kita. Tapi ini mulai dari reformasi birokrasi, reformasi birokrasi nasional dan reformasi polri melingkupi tiga aspek kelembagaan, sumber daya manusia, dan ketatalaksanaan," katanya.
Berdasarkan Informasi dihimpun, lima anggota itu melakukan pemerasan terhadap seorang mucikari beberapa waktu lalu. Dengan modus berpura-pura memesan perempuan, kelima anggota tersebut justru mengancam akan menindaklanjuti mucikari tersebut. Bahkan lima oknum ini meminta sejumlah uang dan mengambil laptop dari korban.
Berdasarkan data Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya telah melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap 22 anggota selama tahun 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar