Selasa, 14 Desember 2010 | 22:56 WIB
ISTIMEWA/TIM 7 SUMMITS
Inilah puncak Vinson Massif (4.897) di Antartika. Walaupun paling rendah, setelah, Carstensz, tidak seorang pun penadaki yang berani menganggap ringan mendaki puncak ini. Terletak di Benua Antartika dengan panjang 21 km dan lebar 18 km, Vinson Massif punya suhu sangat ekstrem dengan rata-rata bulanan -20 derajad Fahrenheit.BANDUNG, KOMPAS.com- Tim Indonesia Seven Summit Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Parahyangan Bandung menjadi tim Indonesia pertama yang mencapai puncak Vinson Masif, pada Senin (13/12/2010) pukul 03.07 Waktu Indonesia Barat. Sejauh ini, perjalanan menuju Vinson Masif adalah yang terberat karena terhambat cuaca buruk.
Tim kali ini terdiri dari Sofyan Arief Fesa (27), Frans (23), Janatan Ginting (21), Broery Andrew Sihombing (21), dan Budi Hartono Purnomo (51).
Vinson Masif adalah bagian dari tujuh puncak tertinggi dunia yang berada di region Antartika. Puncak ini memiliki ketinggian 4.892 meter di atas permukaan laut, merupakan bagian dari Pegunungan Ellsworth di Antartika. Dengan kontur padang es, maka pendaki wajib memiliki keahlian khusus berjalan di permukaan es (glacier walking). Tim berangkat tanggal 7 Desember dari Vinson Base Camp.
Humas Ekpedisi Widyastuti Kurniasih di Bandung, Selasa (14/12), menyatakan, berdasarkan informasi yang diterima melalui sambungan telepon dari Ketua Tim Pendakian Sofyan Arief Fesa, jalur kali ini merupakan yang terberat karena kendala cuaca. Tim sempat tertahan total enam malam karena cuaca buruk. Mereka tertahan di Union Glacier selama 1 malam, 3 malam di Vinson Base Camp (2.100 mdpl) dan dua malam di High Camp (3.700 mdpl).
Namun, dengan usaha keras akhirnya tim berhasil mencapai Puncak Vinson yang merupakan gundukan salju kecil paling tinggi di jajaran Pegunungan Ellsworth, Antartika. "Dari sini tim dapat memandang seluruh dataran putih Antartika disertai Bendera Merah Putih," kata Widyastuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar